FATAMORGANA RASA


Ketika bulan tak lagi menjulurkan sinarnya
Sinarnya telah pupus tertelan sepi
mendayung kesunyian malam,membakar kerinduan
Merebah dekat api pembakar kisah
Meraung kesepian,menangis kesakitan
Malam sunyi berbalut sepi
Melumpuhkan segenap rasaku,merontokkan kerinduanku
Merusak kepercayaan di balik ketulusan

Senggan tuk menoleh kembali,seperti pajar pupus meratapi embun pagi
Meratap ke depan demi memandang masa depan
Angin malam berhembus,dinginnya menusuk jiwa rapuh
Mulutku ingin berkata sejujurnya namun hati jadi pembatas
Bintang bersinar namun bulan tak berada
Pangkuan yang kau katakana palsu
Mungkin kau ingin pergi
Dan membuat hati INI kesepian
Walau hanya sebatas Kata,namun bermakna
Jarum yang terselip di hati mengkarat
Hingga melanglang buana

Melewati malam yang sunyi dengan sepi
Hatiku selalu bertanya...siapa Yang ingin mengisi hati yang rapuh dan berkarat?
Bintang di cakrawala tak bisa singgah di hatiku
Hembusan terakhir menyisakan pilu
Kesukaran akan rasa pun sirna Dan tersengal
Harapan embun pagi pada mentari pagi
Tak setulus harapanmu padaku
Hanya ada damai dalam harmoni
Nada-nada yang kau keluarkan membuatku rindu
Tapi kenapa rindu hanya berbalut sepi
Hidup dalam harmoni Dan terperangkap

Ku akan merajut kembali harmoni cinta
Meluluhkan hati berbatu hitam
Halusinasi berbuat namun realita menolak

Menyima makna asa di atas rasa,terucap namun terpendam
Menyima keseriusan dan ketulusan di balik senyummu

Siti jalilatun muthmainnah

Tonton juga deklamasi puisi "Fatamorgana Rasa" berikut ini!

4 comments for "FATAMORGANA RASA"